Suku Batak Toba, pada umumnya bermukim di Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir
Suku Batak Toba, pada umumnya bermukim di Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir. Namun demikian, orang Toba telah berdiaspora ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan beberapa lain di Sumatera Utara.
Adat dan Kepercayaan Suku Batak Toba
Adat isitadat suku Batak Toba dikenali dengan struktur sosialnya yang disebut dengan Dahilan Na Tolu yang terdiri atas Hula-Hula, Dongan Tubu dan Boru. Orang Batak Toba dahulunya menganut paham patrilineal seiring waktu berjalalan kini masyarakat dari suku Batak Toba kini mayoritas adalah pemeluk agama Kristen.
Orang Batak Toba percaya bahwa leluhurnya yakni Siraja Batak diturunkan di Pusuk Buhit. Dari sinilah kemudian muncul asal-usul dan marga-marga orang Toba dan percabangannya. Marga marga Batak Toba adalah Lumbantobing, Hutabarat, Panggabean, Simorangkir, Sihombing, Purba, Marbun, Manullang, Simatupang, Sinambela, Sihotang, Bakkara, Siregar, Simanjuntak, Siahaan, Hutagaol, Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, Pardede, Tampubolon, Silaen, Barimbing, Panjaitan, Sianipar, Silitonga, Siagian, Tambunan, Silalahi, Haloho, Situngkir, Turnip, Sibarani, Hutahean, Aruan, Hutajulu, Hutapea, Sitorus, Manurung, Sirait, Butarbutar, Samosir, Pakpahan, Gultom, Sinaga, Simbolon, Sidabutar, Nainggolan, Simarmata, Pasaribu, Lubis, Manik, Malau, Harahap, dan Lain-lain.
Sistem kepercayaan tradisional dari suku Batak Toba disebut dengan Malim yang mengedepankan kesucian dan penganutnya disebut dengan Parmalim.
Siklus Hidup dan Peninggalan Sejarah Suku Batak Toba
Siklus hidup suku Batak Toba yang utama adalah kelahiran, perkawinan, dan kematian. Pada proses dan pasca kelahiran, terdapat ritual seperti Manghare atau Mangganje (Pemberian Makan Bagi Orang Yang Hamil Tua), Pabosurhon (Memberi Makan), Mangharoan atau Manaha Saganon (Membakar Kayu), Martutu Aek (Pergi Ke Air), Mangebang (Membawa Ke Pasar), dan Mampe Goar (Memberi Nama).
Perkawinan yang dikenal seperti Mangalua (Kawin Lari), Taru Jual (Pernikahan di Tempat Perempuan), Nanialap Ni Appang (Pernikahan di Tempat Laki-Laki). Bentuk perkawinan yang ideal adalah Na Nialap Ni Appang. Pada umumnya, perkawinan orang Toba adalah Eskogam marga.
Saur Matua adalah kematian yang ditandai dengan semua anak telah menikah dan dikaruniai cucu. Kain tradisional adat Toba adalah Ulos, yang ditenun dan memiliki warna khas.
Peninggalan sejarah suku Batak Toba adalah benda-benda yang terbuat dari batu seperti Sarkofagus (Kubur Batu), Tempayan Batu, Kursi Batu, dan lain-lain yang tersebar di kawasan Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Samosir. Peninggalan itu antara lain Batu Persidangan di Siallagan, Patung Panggulu Balang, Makam Raja Sidabutar di Tomok dan lain-lain.
Untuk menyaksikan tentang siklus hidup dan peninggalan peninggalan sejarah tentang suku Batak Toba ini, kami menawarkan berbagai paket pilihan wisata untuk liburan Anda, Keluarga dan Kolega.
Untuk menyaksikan tentang siklus hidup dan peninggalan peninggalan sejarah tentang suku Batak Toba ini, kami menawarkan berbagai paket pilihan wisata untuk liburan Anda, Keluarga dan Kolega.
COMMENTS